Panggil saja ia Sekotak Kekaguman,
aku mengenalnya bulan lalu. Tepat bulan Mei 2017 ia terlahir di dunia ini.
Banyak pepatah memangatakan bahwa cinta tak harus memiliki, kau akan
mendapatkan kisah yang mengaduk dan mencabik rasa itu di dalam buku ini. Cinta yang tumbuh subur karena adanya cinta
hakiki. Ia tidak akan pernah menghianati, selalu menepati janji. Ia terus ada
dalam sanubari. Memilikinya adalah anugerah terindah. Kau tak perlu resah akan
cinta yang kau jalani saat ini, karena ia adalah bagian dari skenario Tuhan.
Cinta itu tumbuh bersemi di dalam setiap kisah, lembaran dan coretan buku ini.
Di awal kisah kau akan menemukan
sebuah pengorbanan cinta yang tak terbilang oleh harta. Harta boleh saja kau
beli, namun apakah cinta mampu kau perjual belikan?. Kelapangan hatilah yang
mampu menerima segala takdir. Manusia layaknya sebuah boneka di atas panggung,
semua dikendalikan sang takdir. Jodoh akan datang disaat yang tepat, mungkin
ini belum saatnya, Kei.
Back Cover :
Sekotak Kekaguman
Adalah
cinta bukanlah sebuah permainan kata layaknya karya fiksi yang banyak dijejali
imajinasi. Sebuah rasa pertama yang terasa saat kita membuka mata melihat
dunia.
.
.
Adanya
hati kita percaya akan hadirnya Tuhan adalah sebab cinta. Cinta tak bisa
diproyeksikan layaknya naskah lakon yang dipentaskan dalam drama.
Ada
yang dengan kehadirannya bisa tertawa bahagia. Ada pula hati yang patah dan
perasaan yang layu begitu memilih untuk menjalaninya. Konflik cinta terwujud
karena sikap kita menyikapinya, akankah kita membiarkannya untuk tumbuh besar,
atau hanya sekadarnya saja.
Tuhan,
Ibu, Ayah, kekasih, ilmu pengetahuan, dan impian. Kepada siapakah kita akan
benar-benar bertahan untuk menjalani kehidupan dengan cinta? Kepada siapakah
kita akan mengadu saat keganasan cinta justru merenggut kebahagiaan? Bukan
cinta yang salah, melainkan kita.
Semoga kita dipertemukan dengan cinta yang enggan membunuh kita.
Isi
Di dalam buku ini kau akan menemukan
tokoh Kei sebagai pemeran utama, meski tidak semua cerita menggunakan nama Kei.
16 Judul cerpen terangkum dengan 16 penulis di dalam buku ini. Setiap kisah
memaparkan perjalan cinta. Cerpen pertama “Cincin untuk Rara” oleh Syahrul
Ramadhan. Memiliki twist ending di akhir cerita. Kedua, “Di Bawah Pohon Sakura”
oleh Candra Apriliani, hampir menguras air mata saat membaca kisah ini. Kasih
ibu tak akan pernah terbagi. Ibu selalu punya cara mendidik anaknya sesuai
karakter masing-masing. Ketiga “Gara-Gara Olimpiade” oleh Nisrina Widyastuti, ending
cerita yang tidak terselesaikan. Memiliki beberapa kelemahan dalam pengelolaan
konflik.
Secara keseluruhan setiap cerpen
memiliki alur cerita yang menarik. Mudah dipahami, serta membawa pembaca pada
kisah yang dipaparkan. Terkadang mengecoh pembaca, dalam Judul Just a
Bridesmaid oleh Ika Susilowati. Aku sampai-sampai membacanya tiga kali untuk
mencerna kisahnya. #hehe
Hanya
ada satu kelemahan dalam pengelolaan konflik, kurang greget but not all. Dan
alhamdulillah buku ini adalah bagian dari lembaran hidupku. Tepatnya kami
menyusunnya bersama dengan deadline yang WOW, 3 hari. Salah satu teman kami
Sitti Rokhanah sebagai pemacu terbitnya buku ini. Wal hasil, kami bahagia akan
kelahirannya. Dalam doa aku berharap, esok akan melahirkan benih-benih
inspirasi lainnya. Aamiin....
So the last I say “Cinta tak harus
terlihat di depan mata. Cinta bisa tumbuh dalam jiwa yang terhalang dimensi
kehidupan. Kini jiwa yang hidup dengan cinta akan tumbuh menjadi benih yang
lebih indah”. Kutipan kisah oleh Syifa Zee.
Tertarik? Let's chat me on whats app 0852-5991-3046
Tertarik? Let's chat me on whats app 0852-5991-3046
Kategori : Review
Ditulis Oleh : Reefa Malik
Diterbitkam : 21 Juni 2017
Judul Karya Review “Sekotak Kekaguman”
Penulis : Antologi
Penerbit : CV Harasi
Tata Letak : S. Ellyka
Desain Sampul : Tim Harasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar