Rabu, 21 Juni 2017

Dari Pengagum-Pengagummu



            Panggil saja ia Sekotak Kekaguman, aku mengenalnya bulan lalu. Tepat bulan Mei 2017 ia terlahir di dunia ini. Banyak pepatah memangatakan bahwa cinta tak harus memiliki, kau akan mendapatkan kisah yang mengaduk dan mencabik rasa itu di dalam buku ini.  Cinta yang tumbuh subur karena adanya cinta hakiki. Ia tidak akan pernah menghianati, selalu menepati janji. Ia terus ada dalam sanubari. Memilikinya adalah anugerah terindah. Kau tak perlu resah akan cinta yang kau jalani saat ini, karena ia adalah bagian dari skenario Tuhan. Cinta itu tumbuh bersemi di dalam setiap kisah, lembaran dan coretan buku ini.
            Di awal kisah kau akan menemukan sebuah pengorbanan cinta yang tak terbilang oleh harta. Harta boleh saja kau beli, namun apakah cinta mampu kau perjual belikan?. Kelapangan hatilah yang mampu menerima segala takdir. Manusia layaknya sebuah boneka di atas panggung, semua dikendalikan sang takdir. Jodoh akan datang disaat yang tepat, mungkin ini belum saatnya, Kei.

Back Cover : Sekotak Kekaguman
Adalah cinta bukanlah sebuah permainan kata layaknya karya fiksi yang banyak dijejali imajinasi. Sebuah rasa pertama yang terasa saat kita membuka mata melihat dunia.
.
Adanya hati kita percaya akan hadirnya Tuhan adalah sebab cinta. Cinta tak bisa diproyeksikan layaknya naskah lakon yang dipentaskan dalam drama.

Ada yang dengan kehadirannya bisa tertawa bahagia. Ada pula hati yang patah dan perasaan yang layu begitu memilih untuk menjalaninya. Konflik cinta terwujud karena sikap kita menyikapinya, akankah kita membiarkannya untuk tumbuh besar, atau hanya sekadarnya saja.

Tuhan, Ibu, Ayah, kekasih, ilmu pengetahuan, dan impian. Kepada siapakah kita akan benar-benar bertahan untuk menjalani kehidupan dengan cinta? Kepada siapakah kita akan mengadu saat keganasan cinta justru merenggut kebahagiaan? Bukan cinta yang salah, melainkan kita.
Semoga kita dipertemukan dengan cinta yang enggan membunuh kita.
Isi
            Di dalam buku ini kau akan menemukan tokoh Kei sebagai pemeran utama, meski tidak semua cerita menggunakan nama Kei. 16 Judul cerpen terangkum dengan 16 penulis di dalam buku ini. Setiap kisah memaparkan perjalan cinta. Cerpen pertama “Cincin untuk Rara” oleh Syahrul Ramadhan. Memiliki twist ending di akhir cerita. Kedua, “Di Bawah Pohon Sakura” oleh Candra Apriliani, hampir menguras air mata saat membaca kisah ini. Kasih ibu tak akan pernah terbagi. Ibu selalu punya cara mendidik anaknya sesuai karakter masing-masing. Ketiga “Gara-Gara Olimpiade” oleh Nisrina Widyastuti, ending cerita yang tidak terselesaikan. Memiliki beberapa kelemahan dalam pengelolaan konflik. 
            Secara keseluruhan setiap cerpen memiliki alur cerita yang menarik. Mudah dipahami, serta membawa pembaca pada kisah yang dipaparkan. Terkadang mengecoh pembaca, dalam Judul Just a Bridesmaid oleh Ika Susilowati. Aku sampai-sampai membacanya tiga kali untuk mencerna kisahnya. #hehe
Hanya ada satu kelemahan dalam pengelolaan konflik, kurang greget but not all. Dan alhamdulillah buku ini adalah bagian dari lembaran hidupku. Tepatnya kami menyusunnya bersama dengan deadline yang WOW, 3 hari. Salah satu teman kami Sitti Rokhanah sebagai pemacu terbitnya buku ini. Wal hasil, kami bahagia akan kelahirannya. Dalam doa aku berharap, esok akan melahirkan benih-benih inspirasi lainnya. Aamiin....
            So the last I say “Cinta tak harus terlihat di depan mata. Cinta bisa tumbuh dalam jiwa yang terhalang dimensi kehidupan. Kini jiwa yang hidup dengan cinta akan tumbuh menjadi benih yang lebih indah”. Kutipan kisah oleh Syifa Zee.

Tertarik? Let's chat me on whats app 0852-5991-3046

Kategori           : Review
Ditulis Oleh     : Reefa Malik
Diterbitkam     : 21 Juni 2017

Judul Karya Review “Sekotak Kekaguman”
Penulis             : Antologi
Penerbit           : CV Harasi
Tata Letak        : S. Ellyka
Desain Sampul : Tim Harasi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar