Kau yang berada dalam rengkuhan bumi, akankah kau merasakan indahnya surgawi.
Kau yang berselimut kekayaan duniawi, akankah mendapatan kenikamatan ukhrawi.
Kau yang selalu mengutamakan nafsu birahi, akankah mengenal di mana kedamaian sejati.
Kau kah kebahagiaan itu?
Kau yang berselimut kekayaan duniawi, akankah mendapatan kenikamatan ukhrawi.
Kau yang selalu mengutamakan nafsu birahi, akankah mengenal di mana kedamaian sejati.
Kau kah kebahagiaan itu?
Aku yang mengalami kemiskinan dunia, akulah yang terpuruk dan semakin tunduk.
Aku mencumbu dengan keterbatasan, akulah penikmat hal yang tak terjamah.
Aku menelan butir kepahitan hidup, aku hanya penuh mempersembahkan tasbihku padaNya.
Aku kah kebahagiaan itu?
Aku mencumbu dengan keterbatasan, akulah penikmat hal yang tak terjamah.
Aku menelan butir kepahitan hidup, aku hanya penuh mempersembahkan tasbihku padaNya.
Aku kah kebahagiaan itu?
Kebahagiaan yang dulu kukenal sebagai pelipur lara.
Kebahagiaan dengan bingkai bibir merekah.
Kebahagiaan kehidupan yang di damba.
Kau kah yang dicari semua insan?
Kebahagiaan dengan bingkai bibir merekah.
Kebahagiaan kehidupan yang di damba.
Kau kah yang dicari semua insan?
Bukankah Kau kini menjelma, bagai ombak di lautan.
Siap menerjang seluruh kehidupan insan.
Kebahagiaan yang akan menghantar aku dan kau ke peraduan.
Itulah kebahagiaan yang lama kubingkai.
Bagaimana dengan kebahagiaanmu?
Siap menerjang seluruh kehidupan insan.
Kebahagiaan yang akan menghantar aku dan kau ke peraduan.
Itulah kebahagiaan yang lama kubingkai.
Bagaimana dengan kebahagiaanmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar